Minggu, 12 Juli 2015

(Review) Pengalaman buruk dengan Acer One 10

Memiliki laptop kecil/ netbook untuk menunjang hobi menulis adalah salah satu impian gw. Karena selama ini gw merasa sedikit kurang nyaman menulis dengan laptop besar. Selain itu gw juga pengen laptop ini bisa dibawa kemana saja dengan mudah dan ga ngeberatin sehingga gw bisa nulis dimana saja dan kapan saja.

Sudah ada beberapa pilihan model dan merk yang gw lirik. Asus, Lenovo, Toshiba, Macbook etc. Mereka punya varian netbook dengan ukuran layar 10 inch, ukuran yang sesuai dengan yang gw cari.

2 Mei 2015, adalah tanggal dimana gw memutuskan untuk mencari langsung di toko. Hari itu di Samarinda gw berkunjung ke salah satu toko laptop yang cukup terkenal, posisinya ada di Jl. Danau Toba. Disana gw hanya menemukan merk Acer yang memiliki varian layar 10 inch. Salah satunya adalah model yang baru keluar: Acer One 10.



Singkatnya, model yang satu ini buat gw langsung jatuh cinta. Bagaimana tidak? kecil, layar lepas-able untuk jadi tablet, layar sentuh, charger model micro-USB dll. Dan akhirnya gw memutuskan untuk membeli satu. Setelah cek barangnya, semua kondisi oke, bayar dan langsung pulang dengan hati gembira dan riang tidak sabar untuk segera 'memainkan' mainan baru ini.

3 hari kemudian, atau setelah 2 kali pemakaian, hal aneh mulai terjadi. Hal yang membuat gw kecewa: Barang ini tidak bisa di-charge. Icon battery pada layar tidak menunjukkan adanya icon 'colokan' yang biasanya muncul. Masalah icon saja? rasanya tidak, karena persen batere terus turun dan turun. Masalah charger? tidak juga, karena charger bekerja baik untuk nge-charge Hape dan power bank. Artinya masalahnya ada di dalam laptopnya. Saat gw menyadari itu, Acer One 10 sudah mati dan tidak bisa nyala lagi.

Gw baru bisa bawa laptop ini ke salah satu service provider Acer di Samarinda setelah satu bulan kemudian. Ini karena gw tinggal di pedalaman, 4 jam perjalanan darat ke utara. Dan masalah waktu libur juga. Selama satu bulan itu laptop tersebut tidak bisa digunakan (mati total).

Salah satu petugas disana mengatakan bahwa masalahnya kemungkinan besar ada di mother board dan hanya bisa diperbaiki di Jakarta dengan pembebanan biaya ongkir IDR 150,000.

WHATT?!?! masalah motherboard di barang baru?? perbaikannya di Jakarta?? Seratus lima puluh rebu????

Gw ga bisa apa-apa selain menyetujui untuk dilakukan perbaikan segera. Ngelus dada pun ga kepikiran saking kaget dan kecewanya.

"Waktu perbaikannya sekitar 2 minggu mas, nanti saya hubungi kalau barang sudah ready disini", kata petugasnya. Oke deh mas, ditunggu saja.




Sesuai janjinya, 2 minggu kemudian datang sms yang mengabari bahwa laptop gw udah ready. Namun lagi-lagi karena masalah waktu untuk bisa ke Samarinda yang tidak ada, gw baru bisa mengambil laptop tersebut 2 minggu kemudian, 1 bulan setelah gw menyerahkan laptop tersebut untuk diperbaiki.

Saat pengambilan, si petugas yang sama menunjukkan kalau laptop sudah bisa di-charge. Icon 'colokan' sudah muncul dan persen batere menunjukkan adanya kenaikan. DONE!! meski rasa kecewa masih ada, gw tetap bersyukur sambil berharap masalah ini ga muncul-muncul lagi kedepannya.

Namun harapan hanyalah harapan, 2 hari kemudian masalah muncul. Bukan masalah yang sama dengan urusan charger-nya. Tapi masalah baru!!

ADA GARIS HORIZONTAL DEAD PIXEL MEMANJANG DI SEPANJANG LAYAR!!!

Awalnya garis cuman 3 biji, sampai tulisan ini dibuat garisnya sudah bertambah jadi 5. LIMA!!

L-I-M-A....FIVEEEE!!!!



Ada apa dengan ini barang?? perasaan baru kali ini beli laptop yang masalahnya langsung muncul di awal-awal penggunaan baru...

Complain ke Facebooknya Acer, hanya bisa dijawab dengan permohonan maaf dan masukan untuk mengirimkan barangnya ke Service Centre kembali. Haduh, 150 rebu lagi dong? dan ga ada jaminan gw bakal ga bayar 150rebu untuk selanjut-lanjutnya.

Entah apa yang bisa gw lakuin sekarang selain pakai aja dulu, manatau garisnya ilang sendiri. Meski kepikiran untuk memperjuangkan agar Acer mau mengganti dengan unit baru. Karena gw ada baca satu postingan salah satu pengguna yang Acer One 10-nya diganti dengan unit baru (tapi belum tau karena masalah apa).


Update:
(Oktober 2015) Setelah diservice untuk yang kedua kalinya, sekarang ni barang udah aman sentosa. Cuman kadang kalau ngecas, hardisk kadang suka reconnect...


.

  © This site designed by ndakmaupakeotak @2008